Bismillah…
Pelajaran (ke 15)
tentang Adzerbaijan
Negeri Adzerbaijan bukanlah Negeri asli milik Bangsa Turkiy; status negeri ini sama dengan wilayah Anatolia yang saat ini dikenal dengan Negara Turkiy eks. Daulah Utsmaniyyah.
Kawasan Adzerbaijan dahulunya berbatasan dengan wilayah Romawi Timur (ar Russ), Khazzar, Armenia, Georgia, Laut Qazwin, dan Dailylam (Persia).
Tanah Anatolia dan tanah Adzerbaijan adalah dua negeri milik kaum kaum sebelumnya yang kemudian diduduki oleh kabilah kabilah Turkiy setelah Islam berkembang. Penduduk asli Anatolia adalah Bangsa Byzantium, sementara sebagian besar wilayah Adzerbaijan dahulunya adalah tanah orang-orang yang masih turunan Persia.
Adzerbaijan termasuk negeri pertama dari kawasan Persia yang ditaklukan oleh kaum muslimin diera Khalifah Umar pada tahun 16 hijriyah. Saat itu negeri ini cepat menyerah kepada muslimin, tanpa harus melalui peperangan. Raja negeri ini adalah Syah Abbas, yang dia lebih suka menjadi Kafir Ahlu Zimmah dari pada diperangi muslimin.
Saat itu pada Adzerbaijan ada tiga kota penting yakni Tabriz (تبریز), Ardabil (أردبیل) dan al Bab (الباب). Kemudian saat Adzerbaijan dijadikan ibukota pusat pemerintahan Kekhanan Mongol oleh Huwlaakhuw Khan, maka Maraghah muncul sebagai kota peradaban milik semua orang orang Turkiy yang loyal kepada Mongol.
Dahulu Adzerbaijan pernah diperintah oleh Khulafurasyidin sekalipun mayoritas masyarakatnya saat itu musyrik majusi, kristen dan penyembah berhala. Lalu diperintah era Bani Umayyah, Abbasiyyah, lalu dikuasai Daulah Turkiy Seljuk untuk Bani Abbas, lalu Daulah Khwarism, lalu terakhir sebelum menjadi negeri Syi’ah. Adzerbaijan diinvasi oleh Turkiy Mongol.
Kemudian diera akhir kekuasaan Sulthan Bu Sa’id bin Kharbandaa Khan, perlahan-lahan orang-orang Turkiy di Adzerbaijan mulai menjadi Syi’ah hingga menjadi mayoritasnya. Orang orang Turkiy di Adzerbaijan mulanya mengikuti mahzabnya para Sulthan Mongol sampai akhirnya Sulthan Kharbandaa Khan (cucu dari Huwlakhuw Khan bin Jengiz Khaan), dialah orang Turkiy pertama yang beragama Syi’ah.
Setelah Pemerintahan Mongol berakhir, pada akhirnya mereka bersepakat dengan orang orang elite Persia lulusan Jamiyyah Maraghah untuk mendirikan Kesultanan Safawiyyah Rafidhah, suatu Rejim Syiah pertama berdiri pasca Mongol.
Maka jadilah Adzerbaijan ini negeri Persia yang didominasi orang orang Turkiy, dengan agama Majusi, keyakinannya Syi’ah dan filsafatnya Nashir ats Thusiy.
Hal yang menjadikan kuatnya pengaruh Syi’ah di Adzerbaijan:
Negeri Adzerbaijan adalah eks wilayah Kekaisaran Persia. Dahulu sebagian besar masyarakatnya Majusi dan musyrikin. Maka saat Khilafah Abbasiyah Baghdad dihancurkan oleh Huwlaakhuw Khan, dia lalu menaklukan Adzerbaijan dan memilihnya sebagai basis pemerintahannya. Pilihan ini awalnya memudahkan mengontrol kawasan Anatolia, Iraq, Iran, Qazwin dan wilayah sekitar.
Masuknya Bangsa Turkiy ke Adzerbaijan, sebagaimana dikatakan oleh Makhul asy Syammiy Rahimahullah:
للترك خرجتالن خرجۃ منها خراب أذربیجان, وخرجۃ يخرجون فی الجدیرۃ, يحتقبون ذوات الحجال…
Turkiy maka mereka akan keluar dua kali, mereka keluar (dari negeri mereka) lalu masuk Adzerbaijan; mereka juga akan keluar (di akhir jaman dari Adzerbaijan) menyerbu al Jaziroh…
Maka saat Baghdad hancur, salah satu Wazir dari Huwlaakhuw, yakni Nashir ath Thusiy al Bathiniy an Nizariy (W.672 H), yang dia ini seorang penganut Rafidhah Ismailiy Bathiniy sekte Nizariy mendirikan Jamiyyah (semacam Universitas) yang kelak banyak melahirkan tokoh tokoh filosof, dan berbagai alim.
وهو الذی كان قد بنی الرصد بمراغۃ, ورتب فیه الحكماء من الفلاسفۃ و المتلمنین والفقهاء والمحدثین و الاطباء و غیرهم, من انواع الفضلاء…
“Dialah yang telah membangun Madrasah di al Maraghah (suatu kota di Adzerbaijan) ia telah menempatkan dimadrasah tersebut para filsafat, ilmu kalam, fuqaha, muhadits, tabiyb dan berbagai ahli dari bermacam disiplin ilmu”
(al Bidayah Juz 17 hlm 512)
Maka Jamiyyah yang didirikan tokoh Ismailiyyah inilah yang kelak lulusannya berhasil menyebarkan filsafat dan ajaran Rafidhah hingga akhirnya orang orang sunni lenyap dikawasan disini; lalu orang orang Turkiy menjadi pengikut Rafidhah.
Jamiyyah yang didirikan Nashir ath Thusiy ini menjadi masyhur, lalu perkembangan agama Rafidhah dan filsafat sangat pesat di Adzerbaijan karena disupport sendiri oleh sang Thaghut Huwlaakhuw Khan (M.664 H). Huwlaakhuw sendiri seorang Plurarism atheis yang menyukai filsafat dan hikmah.
Huuwlakhuw Khan wafat di Kota Maraghah yang merupakan ibukota pemerintahannya. Ia dikuburkan di Benteng Tala Armenia. Maka era keemasan Adzerbaijan terjadi diera Sulthan ke-10 Turkiy Mongol yakni Kharbandaa Muhammad Khan bin Arghuwn bin Abaghaa bin Huwlaakuw Khan bin Tuliu bin Jengiz Khan al Mughliy at Turkiy ar Rafidhiy (M. 716 H).
Maka diera kekuasaan Kharbandaa inilah Adzerbaijan mulai menjelma menjadi Negeri Turkiy Rafidhah Bathiniy.
Aku katakan:
Setelah Huulakhuw Khan menjadikan Adzerbijan sebagai basis pemerintahan, lalu menjadi pusat perkembangan Syiah Regional, maka orang orang Turkiy Khazzar mulai merapat kesini dan berbaur dengan Turkiy Mongol. Jadilah komposisi masyarakat Turkiy Adzerbaijan sejatinya didominasi Kabilah Mongol dan Khazzar. Sahabat Mu’awiyah bin Abu Sufyan berkata:
اتركوا الرابضۃ ما تركوكم. یعنی: الخزر.
"Tinggalkanlah pos ribath ribath dari apa apa yang mereka meninggalkan kalian, yakni: "Turkiy Khazzar’
Diantara beberapa kesimpulan:
Adzerbaijan asalnya bukan Negeri Bangsa Turkiy, namun mereka datang dan menguasai negeri ini sama seperti Turkiy Utsmaniy yang menguasai Anatolia dari tangan Turkiy Seljuk lalu dari Byzantium.
Adzerbaijan adalah dahulunya negeri pluraris, sama seperti Iraq. Jika Iraq itu negeri Arab yang penguasanya keluarga Munazirah yang beragama Kristen, namun mereka loyal kepada Persia yang Majusi. Adapun Adzerbaijan, raja mereka dahulunya seorang Persia Majusi, namun dia adalah Vassal (sekutu) dari Romawi Timur. Maka tidak heran jika mereka banyak memainkan banyak peran politik dari dahulu sampai kini.
Adzerbaijan setelah dikuasai Mongol, mereka berubah menjadi Negeri Bangsa Turkiy yang menerima konsep agama Bangsa Persia, yakni unsur filsafat dan majusi lalu Agama Syiah, maka jadilah mereka Turkiy Syiah.
Adzerbaijan inilah Negeri pertama kali yang menyebarkan Syiah dan Filsafat secara kelembagaan.
Adzerbaijan inilah simpul yang menghubungkan antara Turkiy, Russia, dan Persia (Iran).
Wallahu’alam.
Bersambung….