
Aminah Qutb adalah adik dari Sayyid Qutb, selain ia mumpuni dalam bidang agama, ia juga sangat pandai bersyair, Kamaludin As Syananiri mengkhitbah ia lewat kakaknya Sayyid Qutub dipenjara, melakukan akad nikah di balik jeruji Thogut Mesir setelah 5 tahun penagkapan, Aminah Qutb tetap setia menunggu suaminnya selama 19 tahun dipenjara, setelah bebas suaminya pergi berjihad ke Afghanistan dan dakwah ke negeri2 lainnya, setelah itu sang suami pulang ke Mesir untuk menemui Istri tercintanya, dan kembali ditangkap, disiksa, hingga menemui kesyahidannya inshaAllah.
Selama 19 tahun menunggu suaminya bebas, Aminah Qutb juga selalu menulis puisi2 untuk menyemangiati dan membesarkan hati suami tercintanya.
Puisi Aminah Qutb Sebelum Menikah dg Suaminya
Sekiranya kita cinta kepada manusia, tak semestinya manusia cinta kepada kita
tetapi sekiranya kita cinta kepada Allah nescaya Allah tiada penghujungnya
Sekiranya kita cinta kepada manusia, kita akan cemburu kepada orang yang mencintai orang yang kita cinta,
tetapi sekiranya kita cinta kepada Allah, kita akan turut mencintai orang yang melabuhkan cinta kepada Allah juga
Ya Allah, andainya dia ialah jodoh yang ditetapkan oleh-Mu kepadaku, maka campakkanlah dalam hatiku cinta kepadanya adalah kerana-Mu, dan campakkanlah dalam hatinya, cinta kepadaku adalah kerana-Mu
Namun, andainya dia bukanlah jodoh yang ditetapkan oleh-Mu kepadaku, berikanlahku kekuatan agar pasrah dalam mengahrungi ujian, yang kau berikan kepadaku
Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada-Mu
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindui syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, janganlah biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu
Ya Allah, jika kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada hakiki dan rindu abadi hanya kepada mati hanya sekali, jadikannya pada jalan Allah
Puisi Aminah Qutb ketika Suaminya Syahid (inshaAllah) di siksa dipenjara Thogut Mesir
Aku tidak menunggu kepulangan dan janji-janji sore Aku tidak menunggu kereta kan kembali membawa secercah harap
Kau tinggalkan aku mengarungi hari-hari dalam kebisuan derita
Kau lihatkah bahwa rinduku untuk surga atau cinta kelangitan
Kau lihatkah bahwa janji itu untuk Allah Sudah tibakah saat pemenuhannya?
Aku berlalu bagai perinduSebagai pemabuk yang cinta
mendengarkan panggilan
Kau jumpaikah di sana para kekasih
Apa warna pertemuan itu?
Dalam hijaunya surga, dalam firdaus dan gemuruh karunia
Di negeri kebenaran kalian berkumpu
Dalam damai perlindungan
Jika memang karena itu, selamat datang kematian tergilas darah
Akankah aku menemuimu di sana, tinggalkan negeri derita
Ya, akan kutemui kau disana
Janji yang diyakini orang-orang jujur Kita dapatkan balasan, atas hari-hari yang kita lalui
Dalam derita dan cobaan
Kita kan dijaga dalam kebaikan
_Tanpa takut perpisahan dan kefanaan__
#PurpleDandelion